Aduh senangnya.
Di penghujung tahun 2007, datang lagi bayi cakep ke keluarga besar Pondok Bambu.
Mantra Senja, lahir 30 Desember 2007, jam 04:10 wib, panjang 50 cm, berat 3.2 kg. di RS Carolus.
Ah, precious baby.
Grow up with our love, my dear. Be blessed…
Waduh asik ya punya cucu lagi , selamat ya bu, semoga semuanya menjadi lebih baik.
Amin, amin, amin…
Terima kasih untuk doanya…
Bu, aku sedang menulis tentang orang tua yang mempunyaii anak autis, sama seperti buku ibu, cuma bedanya aku mau sorot dari keluarga yang tidak mampu, bagai mana perjuangan mereka tetap bertahan dengan kondisi yang ada, dimana biaya sekolah dan trapi yang tidak murah , belum lagi konflik dengan suami dan keluarga.
Ada beberapa disekitar saya yang mempunya anak seperti itu, dan saya mempunyai teman akrab yang mempunyai anak autis, suaminya hanya supir dan dia guru honorer, rencananya saya mau menulis tentang dia, dan itu pun anak keinginan dia.
aku sudah sering tulis kisahnya di blog aku, mungkin ibu juga dah baca beberapa kali ” mungkin ” dan ini format awal tulisan saya dan sudah diposting juga di blog dan alhamdulillah mendapat sambutan yg cukup baik. aku berharap ibu Dyah mau membantu dan mengarahkan tulisan aku.
ini contoh tulisan saya yang rencanay akan saya buat sejenis novel.
http://harapandiri.blogspot.com/2008/01/ariel-ini-bunda-nak.html
Ibu Dyah bisa menguhubungi saya via email landy_akbar@yahoo.com, atau ibu punya contac yg bisa saya hubungin, terima kasih sebelumnya.
wasalam
Aku sudah beli buku ibu, dan dia pun sudah baca, makanya dia ingin saya tulis kisahnya, sebenarnya permasalahn yang saya ingin ketengahkan melalui kisah dia adalah bagaimana tetap bertahan dengan memiliki anak istimewa ditengah keadaan keuangan yang pas2san , karena seperti kita ketahui, sekolah untuk anak berkebutuhan khusus terlalu mahal , sedangkan dia hanya guru honorer dan suaminya hanya sopir,dan juga saya melihat semakin banyak orang-orang yang berekonomi lemah disekeliling saya memiliki anak autis, saya hanya ingin menyoroti dari segitu itunya, bagaimana mereka bisa berjuang dan tetap bertahan. karena rata-rata teman saya yang memilki anak penderita autis belum banyak mengetahui yayasan yang menangai anak2 mereka,karena rata-rata mereka belum melek internet dan kurangnya informasi yang mereka terima, saya ingin melalui tulisan ini bisa memberikan sedikit kontribusi kepada mereka. dan untuk itu saya memerlukan bimbingan dari ibu
Bimbingan is okay, selama waktu nya cocok aja ya.
salam.